Peran plastik yang semakin meningkat dalam kehidupan sehari-hari menciptakan beban lingkungan yang serius. Sementara sampah plastik yang terlihat mencemari lautan dan membahayakan satwa liar, mikroplastik, partikel kecil yang dilepaskan saat plastik terurai, ada di mana-mana, termasuk di udara, tanah, sungai, dan lautan.
Sebuah studi dari PNAS mengungkapkan bahwa 84% mikroplastik di wilayah berat AS berasal dari jalan raya, bukan lautan, dengan mikroplastik ditemukan dalam hujan, yang disebut sebagai “hujan plastik.” Partikel-partikel ini bisa tetap berada di udara hingga seminggu, berpindah melintasi benua dan lautan.
Yang mengejutkan, sebagian besar mikroplastik berasal dari serat pakaian. Serat sintetis yang terlepas saat mencuci pakaian tidak sepenuhnya tersaring oleh pabrik pengolahan air limbah, sehingga berakhir di tanah pertanian melalui lumpur atau langsuk masuk ke lautan. Seiring waktu, mikroplastik beredar melalui udara dan air, menciptakan siklus lingkungan yang mengkhawatirkan. Selain itu, keausan ban di jalan juga berkontribusi secara signifikan terhadap polusi mikroplastik.