PLN Indonesia Power (PLN IP), bekerja sama dengan Bank Indonesia, memanfaatkan limbah racik uang kertas (LRUK) sebagai bahan bakar co-firing pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Kemitraan ini bertujuan mendukung upaya transisi energi dan mencapai target Net Zero Emissions (NZE) Indonesia pada tahun 2060.
Limbah Racik Uang Kertas yang kami hasilkan memiliki kandungan biomass yang tinggi dan jika dibakar menghasilkan api yg berwarna biru, serta tidak mengandung limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3), sehingga sangat aman. Melalui program co-firing, limbah racik uang kertas dapat menggantikan batu bara sebagai sumber energi utama, sehingga mengurangi emisi karbon dalam pembangkitan listrik.
Kerjasama pemanfaatan LRUK telah diimplementasikan di beberapa PLTU, seperti PLTU Jateng 2 Adipala, PLTU Bengkayang, dan PLTU Asam-Asam. Hingga Mei 2024, pemanfaatan biomassa dalam proses cofiring di PLTU Bengkayang telah mencapai 4%. Pengujian tahap awal di PLTU Asam-Asam Unit 1 juga telah terlaksana pada tanggal 4 Desember 2024 dengan presentase 5%.
Kolaborasi ini akan diperluas di seluruh wilayah kerja kantor Bank Indonesia dan lebih banyak PLTU milik PLN Indonesia Power. PLN dan Bank Indonesia berkomitmen memperdalam kerja sama mereka, meningkatkan penggunaan limbah racik uang kertas sebagai bagian dari transisi energi, mengurangi ketergantungan pada batu bara, dan mendorong pembangunan berkelanjutan.